Jurnal Standardisasi

Notifications

Editorial Board

Reviewer

Journal Help

Font Size



Home Search Mail RSS


Penentuan Titik Kritis Persyaratan pada SNI 8211:2015 dan Regulasi Teknis terkait Benih Tanaman Kelapa Sawit untuk Meningkatkan Produktivitas

Utari Ayuningtyas, Febrian Isharyadi, Ary Budi Mulyono, Ellia Kristiningrum, Biatna Dulbert Tampubolon, Nur Tjahyo Eka Damayanti, Novin Aliyah, Daryono Restu Wahono, Nuri Wulansari, Rika Dwi Susmiarni

Abstract


 

Mutu benih sawit merupakan faktor terpenting yang mempengaruhi produktivitas kelapa sawit. Terjadinya pemalsuan benih sawit atau benih yang tidak bersertifikat akan berdampak buruk bagi perkebunan kelapa sawit Indonesia, karena menyebabkan penurunan produktivitas benih kelapa sawit. Oleh sebab itu diperlukan penentuan titik kritis persyaratan atau tolok ukur untuk meningkatkan produktivitas benih kelapa sawit. Pada SNI 8211:2015 dan beberapa peraturan Kementerian Pertanian terdapat persyaratan atau tolok ukur yang masing-masing memiliki konteks yang mendukung perbaikan mutu benih kelapa sawit. Untuk dapat menentukan titik kritis dari persyaratan atau tolok ukur yang ditetapkan, maka dalam penelitian ini dilakukan penyandingan atau komparasi antara SNI dengan beberapa peraturan Kementerian Pertanian tersebut yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis, tahapan dalam produksi benih kelapa sawit dibagi menjadi 4 bagian diantaranya tahapan pemuliaan, tahapan reproduksi benih, tahapan pemrosesan benih, dan tahapan pengecambahan benih. Dari masing-masing tahapan tersebut diperoleh titik kritis persyaratan atau tolok ukur yaitu pada tahapan pemuliaan terdapat 4 parameter kritis seperti pembentukan populasi dasar, prosedur pemuliaan, pengujian progeni, dan kriteria seleksi persilangan. Pada tahapan reproduksi benih terdapat 2 parameter kritis yaitu mating design dan reproduksi benih, dan kondisi fisik tanaman. Pada tahapan pemrosesan benih terdapat 2 parameter kritis yaitu unit persiapan benih, dan unit pengecambahan. Kemudian tahapan selanjutnya pengecambahan benih terdapat 1 titik kritis yaitu mutu fisiologis kecambah. Titik kritis persyaratan atau tolok ukur dari setiap tahapan tersebut jika dipenuhi dan diterapkan dengan baik dan benar akan meningkatkan produktivitas mutu benih unggul yang komersil dan berkualitas tinggi.


Keywords


benih, kelapa sawit, produktivitas, Standar Nasional Indonesia

Full Text:

PDF

References


Agustira, M.A., Amalia, R, & Nurkhoiry, R. (2015). Program Sawit untuk Rakyat (Prowitra) sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas, Pemberdayaan, Keberlanjutan, dan Kesejahteraan Pekebun Kelapa Sawit Rakyat. Prosiding Seminar Nasional “Perlindungan dan Pemberdayaan Pertanian dalam Rangka Pencapaian Kemandirian Pangan Nasional dan Peningkatan Kesejahteraan Petani, 315-24.

Al-Khayri, J.M., Jain, S.M., & Johnson, D.V. (2019). Advances in plant breeding strategies: Industrial and food crops. In Advances in Plant Breeding Strategies: Industrial and Food Crops, Vol. 6. https://doi.org/10.1007/978-3-030-23265-8.

Babu, B.K., Mathur, R.K., Kumar, P.N., et al. (2017). Development, identification and validation of CAPS marker for SHELL trait which governs dura, pisifera and tenera fruit forms in oil palm (Elaeis guineensis Jacq.). PLOS ONE, 1-16.

[BPS] Badan Pusat Statisktik. (2020). Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2019. Subdirektorat Statistik Tanaman Perkebunan. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. (2015). SNI 8211:2015 Benih Kelapa Sawit. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional.

Convelo, G.C. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia.

Corley, R.H.V. (1985). Yield potentials of plantation crops. Potassium in the Agricultural Systems of the Humid Tropics, 61–80.

Corley, R.H.V., & Lee, C.H. (1992). The physiological basis for genetic improvement of oil palm in Malaysia. Euphytica, 179-184.

Elidar, Yetti & Purwati. (2021). Sosialisasi Penggunaan Benih Bermutu Kelapa Sawit. Jurnal Pengabdian Kreativitas Pendidikan Mahakam, 108-112.

Faizah, R., Wening, S., Yenni, Y., & Sujadi, S. (2016). Genetic Traceability of Oil Palm Progenies (Elaeis guineensis JACQ.) USING Using Simple Sequence Repeat (SSR). Jurnal Penelitian Kelapa Sawit, 24(3), 103–114. https://doi.org/10.22302/iopri.jur.jpks.v24i3.14

Isharyadi, F., Ayuningtyas, U., Tampubolon, B.D., Wahono, D.R., & Aliyah, N. (2021). Penentuan Parameter Teknis Utama dalam Pengambangan Standar Nasional Minyak Sawit Berkelanjutan. Jurnal Standardisasi, 23-32.

[ISO] International Organization for Standardization. (2014). Economic Benefits of Standards - Case studies fact sheets.

Kelanaputra, E. S., Nelson, S. P. C., Setiawati, U., Sitepu, B., Nur, F., Forster, B. P., & Purba, A. R. (2018). Seed Production in Oil Palm : A Manual. In B. F. Forster & P. D. S. Caligari (Eds.), Techniques in Plantation Science. CABI

Kellermann, M. (2019). Ensuring Quality to GAin Acces to Global Markets

Kementerian Perdagangan. (2015). Kajian Peranan SNI Untuk Penguatan Pasar Dalam Negeri dan Daya Saing Produk Ekspor. Jakarta (ID): Kementerian Perdagangan

Kementerian Pertanian. (2015). Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 321/Kpts/KB.020/10/2015 tentang Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran dan Pengawasan Benih Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq). Jakarta (ID) : Kementerian Pertanian

Kementerian Pertanian. (2017). Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 76/Kpts/KG.20/10/2017 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 321/Kpts/KB.020/10/2015 tentang Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran dan Pengawasan Benih Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq). Jakarta (ID): Kementerian Pertanian.

Kementerian Pertanian. (2021). Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 26/Kpts/KB.020/05/2021 tentang Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran dan Pengawasan Benih Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq). Jakarta (ID): Kementerian Pertanian.

Kristiningrum, E., Ayundyahrini, M., Susanto, D. A., Setyoko, A. T., Kresiani, R. H., & Suparmanto, N. (2021). Quantifying the economic benefit of standard on auto-electric stove for Batik small medium enterprises in Indonesia. Heliyon, 7(6), e07299. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e07299

Liwang, T., Daryanto, A., Gumbira-Said, E., &

Nuryartono, N. (2011). Analisis Faktor-faktor Determinasi Pasar Benih Kelapa Sawit di Indonesia . Jurnal Manajemen Bisnis, 33-43.

Liwang, T., Daryanto, A., Gumbira-Said, E., & Nuryartono, N. (2011). Analisis Perilaku Konsumen Benih Kelapa Sawit di Indonesia. Jurnal Sosial, 114-127.

Mardalis (1999). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Bumi Aksara. Jakarta.

Mathews, J., Tan, T.H., Yong, K.K., Chong, K. M., Ng, S.K., & Ip, W.M. (2015). Managing Oil Palm Nursery : IOI ’ s Experience. The Planter, 86(1016), 771–786.

Ong, A.L., The, C.K., Kwong, Q.B., Tangaya, P., Appleton, D.R., Massawe, F., & Mayes, S. (2019).

Linkage-based genome assembly improvement of oil palm (Elaeis guineensis). Scientific Reports, 9(1), 1–9. https://doi.org/https://doi.org/10.1038/s41598-019-42989-y

Pardamean, M. (2017). Kupas Tuntas Agribisnis Kelapa Sawit: Mengelola Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit secara Efektif dan Efisien. Jakarta: Penebar Swadaya.

Pinem, L.J., & Pratiwi, M. (2020). Faktor-Faktor Pendorong Petani Dalam Memilih Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis) Bersertifikat Dan Nonsertifikat. Agrimor, 5(1), 1-4.

PT. Mitra Media Nusantara. (2018, Juli 2). Mengenal Benih Sawit Palsu (Tidak Bersertifikat). Retrieved from Info Sawit: https://www.infosawit.com/news/8136/mengenal-benih-sawit-palsu--tidak-bersertifikat-

PT. Mitra Media Nusantara. (2021, Juli 5). Mengenal Ciri-ciri Benih Kelapa Sawit Palsu. Retrieved from Info Sawit: https://www.infosawit.com/news/11005/mengenal-ciri-ciri-benih-kelapa-sawit-palsu--ilegetim-

Raisawati, T. (2010). Monitoring Oil Palm Seedling Performance In Main Nursery. Akta Agrosia, 13(1), 29-34

Rajanaidu, N., Ainul, M.M., Kushairi, A., & Din, A. (2013). Historical Review of Oil Palm Breeding for the Past 50 Years - Malaysian Journey. Proceedings of the International Seminar on Oil Palm Breeding—Yesterday, Today and Tomorrow, 11–28.

Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang No. 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Lembaran Negara RI Tahun 2014, No. 216. Jakarta (ID) : Sekretariat Negara.

Rethinam, P., & Murugesan, P. (2018). Global perspective of germplasm and breeding for seed production in oil palm. International Journal of Oil Palm, 10(1&2), 17–34.

Setiawan, K. (2017). Pemuliaan Kelapa Sawit - Untuk Produksi Benih Unggul : Tanaman Pendek, Kompak, dan Minyak Tak Jenuh Tinggi. Plantaxia.

Soh, A. C. (2012). Breeding and Genetics of the Oil Palm. In Palm Oil: Production, Processing, Characterization, and Uses. AOCS Press. https://doi.org/10.1016/B978-0-9818936-9-3.50005-8

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung.

Turnbull, N., Cazemajor, M., Guerin, C., Louise, C., Amblard, P., Cochard, B., & Durand-Gasselin, T. (2016). Oil palm breeding and seed production in PalmElit. Proceedings of the International Seminar on Oil Palm Breeding and Seed Production and Field Visits, September, 8–20.

Yusop, M., Sukaimi, J., Amiruddin, M., Jalloh, M., Swaray, S., Yusuff, O., & Chukwu, S. (2020). Genetic improvement of oil palm through recurrent selection. In M. Ithnin & A. Kushairi (Eds.), The oil palm genome (pp. 35–46). Springer.




DOI: http://dx.doi.org/10.31153/js.v24i1.964

Refbacks

  • There are currently no refbacks.