KAJIAN DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN TEPUNG TERIGU BERBASIS SNI
Abstract
yang berbeda atas impor gandum dan impor tepung terigu dimana untuk gandum sebesar 0% dan untuk tepung terigu sebesar 5%. Perbedaan ini untuk mendorong berkembangnya industri tepung terigu dalam negeri yang dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Selain itu, untuk mencegah masuknya tepung terigu impor yang bermutu rendah dengan harga yang lebih murah serta demi melindungi konsumen dalam negeri, pemerintah Indonesia juga telah mengadopsi SNI tepung terigu dalam Peraturan Teknis. Seiring dengan berjalannya waktu serta kondisi perekonomian dunia yang semakin dinamis, memungkinkan masuknya tepung terigu impor dari luar dengan harga yang lebih murah dan mutu rendah. Hal tersebut menuntut perlu adanya evaluasi peraturan pemerintah yang dapat melindungi industri dan konsumen Indonesia. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur pasar tepung terigu Indonesia; mengetahui dampak perubahan besaran tarif bea masuk atas impor gandum dan tepung terigu; serta mengetahui kebijakan penerapan SNI wajib komoditi tepung terigu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis struktur pasar tepung terigu dan , analisis deskriptif untuk mengetahui dampak perubahan besaran tarif bea masuk atas impor gandum dan tepung terigu dan untuk mengevaluasi kebijakan penerapan SNI wajib untuk tepung terigu. Dari hasil kajian terlihat bahwa struktur pasar tepung terigu bersifat oligopoli. Disamping itu, dampak perubahan besaran tarif bea masuk atas impor tepung terigu tidak signifikan terhadap kenaikan harga rata rata tepung terigu domestik. Adapun, untuk SNI perlu diberlakukan SNI wajib agar konsumen mendapatkan mutu tepung terigu yang baik.
Keywords
industri tepung terigu, tarif impor, SNI
DOI: http://dx.doi.org/10.31153/js.v14i2.93
Refbacks
- There are currently no refbacks.