KAJIAN KARAKTERISTIK MINYAK INTI SAWIT INDONESIA DAN PRODUK FRAKSINASINYA TERKAIT DENGAN AMANDEMEN STANDAR CODEX

Abstract

Minyak inti sawit (palm kernel oil, PKO) merupakan salah satu jenis minyak laurat yang dihasilkan dengan cara ekstraksi bagian inti sawit. PKO telah luas digunakan untuk produk pangan dan non pangan. Untuk tujuan produk tertentu, PKO difraksinasi menjadi fraksi cair (palm kernel olein, PKOl) dan fraksi semi padat (palm kernel stearin, PKSt). Ketiga jenis fraksi minyak inti sawit tersebut memiliki sifat fisiko kimia yang berbeda dan karakteristiknya sangat diperlukan untuk aplikasinya pada produk hilir. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi minyak inti sawit Indonesia diantaranya adalah PKO, PKOl dan PKSt dengan menentukan komposisi asam lemak, bilangan iod, titik leleh, viskositas, bilangan penyabunan dan kandungan lemak padat. Hasil analisa menunjukkan bahwa rerata komposisi asam lemak PKO, PKOl dan PKSt adalah asam laurat (50,96%; 45,07%; 57,48%), asam miristat (15,67%; 13,12%; 22,25%), asam palmitat (7,31%; 7,8%; 7,83%) dan asam oleat (13,29%; 19,45%; 4,97%). Rerata bilangan iod PKO, PKOl dan PKSt adalah 17,16; 23,01 dan 6,52. Rerata titik leleh PKO, PKOl dan PKSt adalah 26,6oC; 23,5oC dan 32,0oKata Kunci: minyak inti sawit Indonesia, palm kernel olein, palm kernel stearin, karakteristik kimia dan fisika C. Rerata viskositas PKO, PKOl dan PKSt adalah 26,52 cSt; 24,61 cSt; 27,24 cSt. Kandungan lemak padat dan bilangan penyabunan PKSt lebih tinggi dibandingkan PKO dan PKOl. Berdasarkan konsep standar CCFO 09/21/7 menunjukkan bahwa komposisi asam lemak pada PKOl dan PKSt Indonesia sedikit berbeda pada C8:0; C12:0; C18:0; C20:1 (PKOl) dan C:10; C12:0; C16:0; C18:1; C20:1 (PKSt). Data karakteristik PKO Indonesia dan fraksinya ini dapat diusulkan ke dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) dan internasional (Codex).