Jurnal Standardisasi

Notifications

Editorial Board

Reviewer

Journal Help

Font Size



Home Search Mail RSS


EMISI GAS RUMAH KACA PENGGUNAAN LISTRIK PADA KERETA REL LISTRIK JABODETABEK DENGAN METODE LIFE CYCLE ASSESSMENT

Utari Ayuningtyas, Mohamad Yani, Siti Maimunah

Abstract


Kereta Rel Listrik (KRL) merupakan transportasi massal karena kemampuannya mengangkut muatan dalam jumlah besar. Sistem penggeraknya menggunakan energi listrik. Sumber listrik KRL berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan menggunakan sumber DC 1500 volt yang disuplai melalui gardu-gardu listrik sepanjang lintasan KRL. Selain itu untuk menunjang pengoperasian kereta, listrik juga dibutuhkan stasiun untuk menunjang operasional kegiatan stasiun. Penggunaan energi listrik dapat menghasilkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) seperti CO2 dan HFC. Untuk mengetahui besaran emisi GRK pada sarana dan prasarana KRL Jabodetabek maka, dilakukan analisis dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA) sesuai dengan SNI ISO 14040:2016 dan menggunakan batas sistem gate to grave. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis besaran emisi GRK yang dihasilkan pada tahap penggunaan energi listrik di KRL dan stasiun KRL Jabodetabek, serta mengusulkan alternatif perbaikan dalam upaya pengurangan dampak lingkungan. Dari hasil analisis penelitian, tidak terdapat emisi dalam penggunaan listrik pada operasional KRL dikarenakan sumber listrik berasal dari PLTA. Emisi pada KRL bersumber pada penggunaan freon AC, sedangkan penggunaan listrik pada operasional stasiun yang disalurkan dari pembangkit listrik Jawa Bali teridentifikasi menghasilkan emisi GRK. Sehingga total emisi yang dihasilkan dari penggunaan freon AC KRL dan penggunaan listrik stasiun yaitu sebesar 16.118,3 tonCO2(eq), dan diperoleh emisi untukfunctional unit sebesar 4,79x10-5 tonCO2(eq)/penumpang. Upaya pengurangan dampak lingkungan dilakukan dengan mengganti lampu neon dengan lampu LED pada setiap stasiun KRL Jabodetabek, terjadi persentase perubahan dampak lingkungan sebesar 73% dan mengganti freon AC dengan menggunakan musicool pada setiap gerbong KRL, terjadi persentase perubahan dampak lingkungan sebesar 70%. 


Keywords


emisi gas rumah kaca, Kereta Rel Listrik, penilaian daur hidup.

Full Text:

PDF

References


Aminah, S. (2018). Transportasi publik dan aksesibilitas masyarakat perkotaan. Jurnal Teknik Sipil Universitas Bandar Lampung. 9(1): 1142-1155.

Anam, A.N., Raharjo, S., Pribadi R.J. (2016). Perbandingan Penggunaan Refrigeran R-410A dan Musicool-22 Melalui Proses Retrofit pada AC Merk Daikin 2 PK. [Skripsi]. Universitas Muhamadiyah Semarang. http://repository.unimus.ac.id/id/eprint/175 Diakses pada tanggal 9 Juli 2019.

Badan Pusat Statistik. (2016). Statistik Transportasi DKI Jakarta. Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional. (2016). Manajemen Lingkungan-Penilaian Daur Hidup-Prinsip dan Kerangka Kerja SNI ISO 14040:2016. Jakarta.

Brata, A.K. (2018). Analisis penilaian daur hidup produksi bensin dan diesel pada tahap pengolahan di kilang minyak dengan konfigurasi hydroskimming-hydrocracking complex. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(3):406-413.

Carrier Corporation. (2015). New Refrigerants Impact Standards and Codes. Carrier Engineering Newsletter Volume 3 Issue 2. www.carrier.com/commercial. Diakses pada tanggal 9 Juli 2019.

Environmental Protection Agency. (2014). Greenhouse Gas Inventory Guidance. Direct fugitive emissions from refrigeration, air conditioning, fire suppresion, and industrial gases. Washington DC, USA.

Fauzan, M.R., Martin, Y., Haris, A. (2015). Analisa harmonisa akibat pengaruh penggunaan converter pada kereta rel listrik 1x25 kV Jogjakarta-Solo. Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro. 9(3):192-202.

Fazzry, AN. (2016). Analisis emisi gas rumah kaca (CO2) angkutan antar kota dalam propinsi (AKDP) di Jawa Timur. Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi di Industri. Hlm. 16-20. ISSN 2085-4218.

Green Building Council Indonesia. (2011). Greenship Existing Building Version 1.0. Jakarta.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2017). Kajian Penggunaan Faktor Emisi Lokal (tier 2) dalam Inventarisasi GRK Sektor Energi. Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2012). Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional. Volume ke-1: Metodologi Penghitungan Tingkat Emisi Gas Rumah Kaca. Jakarta.

Klopffer W., Grahl, B. (2014). Life Cycle Assessment (LCA): A Guide to Best Practice. Wiley VCH Verlag GmbH dan Co. KGaA, Boschstr. 12, 69469 Weinheim, Germany.

Lina, R.A., Sutrisno, E., Huboyo, H.S. (2016). Kajian emisi gas rumah kaca (CO2, CH4 dan N2O) akibat aktivitas kendaraan (studi kasus area sukun dan terminal terboyo). Jurnal Teknik Lingkungan. 5(4): 1-13.

National Refrigerants Inc. (2016). Refrigerants Reference Guide. Sixth Edition. Washington DC, USA.

Perusahaan Listrik Negara. (2018). Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik. Jakarta

Rifqi, M., Sukmadi, T., Yuningtyastuti. (2013). Simulasi konsumsi energi listrik KRL terhadap kurva kecepatan-waktu menggunakan algoritma genetik. Jurnal Transient. 2(1):97-102.ISSN: 2302-9927.

Sofiah, I. (2017). Life cycle assessment produk perikanan di PT Kemilau Bintang Timur Cirebon Jawa Barat [tesis]. IPB, Bogor.

Sugiyono, A. (2010). Peran PLTN dalam mendukung komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi CO2. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Energi Nuklir III. hlm199-206. ISSN 1979-1208. Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.31153/js.v22i2.792

Refbacks

  • There are currently no refbacks.