Jurnal Standardisasi

Notifications

Editorial Board

Reviewer

Journal Help

Font Size



Home Search Mail RSS


PARAMETER TEKNIS DALAM USULAN STANDAR PADA SISTEM TRANSPORTASI MASS RAPID TRANSIT (MRT)

Ajun Tri Setyoko, Endi Hari Purwanto

Abstract


Peran standar dalam sistem persinyalan MRT menjadi sangat penting mengingat banyak terjadinya kecelakaan dari suatu sistem MRT di beberapa negara. Kejadian kecelakaan seperti: tabrakan MRT di Bangkok, Thailand yang mengakibatkan 140 orang terluka yang disebabkan oleh persinyalan kereta api. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif eksploratif dengan melakukan survei terhadap 28 responden untuk mendapatkan 3 sasaran yaitu: 1) Esensi regulasi, 2) Kebutuhan pasar SNI MRT, dan 3) Validasi parameter standar. Hasil survei kebutuhan pasar menunjukkan  bahwa apabila terdapat SNI terkait transportasi MRT yang akan ditetapkan oleh BSN nantinya maka stakeholder sepakat terhadap 4 prinsip yaitu yang pertama adalah regulasi dan SDM menjadi faktor paling berpengaruh terhadap keselamatan artinya basis pedoman nilai keselamatan  transportasi yang berlaku berupa regulasi. Berdasarkan hasil validasi dengan pertanyaan Bagian 5 (kuesioner) hasilnya bahwa standar yang signifikan dibutuhkan di bidang transportasi MRT saat ini adalah standar IEEE 1474.1-1999 yang  bersifat sangat teknis yaitu persinyalan CBTC. Hal ini sesuai dengan hasil survei lapangan pertama yaitu 54% responden menyatakan sistem persinyalan sangat penting sekali untuk distandarkan.Hasil validasi parameter teknis memperlihatkan bahwa Standar IEEE 1474.1-1999 dengan judul Standard for Communication-Based Train Control (CBTC) Performance and Functional Requirement di dalamnya terkandung 3 bagian subbab yaitu: 1) General Requirement, 2) Performance Requirement, 3) Functional Requirement. Dalam standar tersebut keseluruhannya merupakan parameter esensial terkait keselamatan kecuali pada 4 parameter yaitu meliputi: 1) Parameter 4.3, 2) Parameter 5.1, 3) Parameter 5.2, 4) parameter 6.4 dan 5) parameter Annex B.Kemudian berdasarkan hasil pembahasan narasumber diperoleh Tujuh (7) parameter yang memerlukan kesepakatan bersama antara Stakeholder yaitu: Parameter 4.1, parameter 4.3, parameter 5.3, parameter 5.4, parameter 5.5, parameter 6, parameter 6.4 dan Annex B.


Keywords


MRT, parameter teknis, persinyalan, sistem transportasi, standar

Full Text:

PDF

References


Bandara, D. (2014). Providing Wireless Bandwidth for High-speed Rail Operations. Procedia Technology, Volume 16 Pages 186-191.

Chang, H.-P. (2016). The evacuation safety analysis of fire scenarios in the entire acoustic barriers of elevated Mass Rapid Transit System. Tunnelling and Underground Space Technology, Volume 56, June 2016, Pages 65-69.

Cheng, R. (2016). Model-based verification method for solving the parameter uncertainty in the train control system. Reliability Engineering & System Safety, Volume 145, January, Pages 169-182.

Costin, A. (2018). Building Information Modeling (BIM) for transportation infrastructure – Literature review, applications, challenges, and recommendations. Automation in Construction, Volume 94, Pages 257-281.

Dogruven, E. (2018). SIL Attachment Paradigm from the Perspective of Quantitative Hazard Rates. IFAC-PapersOnLine, Volume 51, Pages 112-117.

Filness, A. (2017). Causes, consequences and countermeasures to driver fatigue in the rail industry: The train driver perspective. Applied Ergonomics, Volume 60, April, Pages 12-21.

Gurnik, P. (2016). Next Generation Train Control (NGTC): More Effective Railways through the Convergence of Main-line and Urban Train Control Systems. Transportation Research Procedia, Volume 14, Pages 1855-1864.

Hayat, F. S. (2010). Modeling of interface dialog between train and balise localization by signaling system ERTMS in dysfunction cases. IFAC Proceedings Volumes, Volume 43, Issue 8, Pages 618-626.

Prahadi, Y. Y. (2016, Agustus 8). Proyek MRT Butuh Regulasi Ini. Retrieved Januari 1, 2019, from Swa Trend Management: https://swa.co.id

Prahara, H. (2017, Oktober 9). Terowongan Banjir, MRT Singapura Lumpuh 20 Jam. Retrieved Januari 1, 2019, from Kompas.com: https://properti.kompas.com

Soehodho, S. (2017). Public transportation development and traffic accident prevention in Indonesia. IATSS Research, Volume 40, Issue 2, January, Pages 76-80.

Tu, J. (2011). Safety evaluation of urban transit signal system based on the improved TOPIS. Procedia Engineering, Volume 15, 2011, Pages 4558-4562.

Wang, J. (2017). Safety Science, Pages 373-380.




DOI: http://dx.doi.org/10.31153/js.v22i1.742

Refbacks