KINERJA PENIMBUNAN SAMPAH SISTEM SEMI AEROBIK LANDFILL SEBAGAI BAHAN MASUKAN PENYUSUNAN STANDAR LANDFILL
Abstract
Undang-Undang Pengelolaan Sampah no. 18 tahun 2008 mengamanatkan penimbunan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah dilakukan secara terkendali. Salah satu upaya peningkatan sistem penimbunan sampah adalah penerapan semi aerobik landfill. Semi aerobik landfill adalah landfill dimana dekompisisi sampah dilakukan dengan adanya oksigen yang disupply dari pipa leachate yang besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bahan masukan terhadap penyusunan standar/pedoman pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah dengan Sistem Semi Aerobik Landfill. Metoda penelitian meliputi kajian literatur/penelitian terdahulu, wawancara, observasi lapangan , analisis laboratorium dan pengukuran lapangan. Kinerja sistem semi aerobik ini menghasilkan kualitas leachate dengan BOD 6-7 kali lebih rendah dibandingkan leachate dari sistem anaerobik. Dari segi emisi gas metana, semi aerobik landfill 3 kali lebih rendah dibandingkan sistem anaerobik. Perbedaan utama semi aerobik dan anaerobik terletak pada diameter pipa leachate sehingga dari aspek biaya konstruksi pipa leachate, sistem semi aerobik 1.3 kali lipat lebih mahal dari anaerobik landfill. Beberapa kriteria utama dalam perancangan semi aerobik landfill adalah dimensi pipa utama leachate didesain 2/3 udara dan 1/3 untuk leachate, penerapan pada kondisi topografi yang memungkinkan outflow dari leachate dapat mengalir melalui sistem terjunan ke Bak Pengumpul Leachate. Bak pengumpul leachate dibuat sedekat mungkin dengan timbunan sampah dan dibuat terbuka sehingga leachate jatuh bebas dan terhubung dengan udara luar. Pada pertemuan pipa utama leachate dan pipa cabang dibuat connection pit yang menghubungkan pipa leachate dan pipa gas untuk udara keluar masuk secara bebas.
Keywords
penimbunan sampah akhir, kinerja, semi aerobik, landfill, standar
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.31153/js.v15i1.656
Refbacks
- There are currently no refbacks.