PEMBUATAN MATERIAL ACUAN INTERNAL BERUPA BATUAN PADA ZONA KAOLINISASI DARI KOKAP KULON PROGO MENGGUNAKAN ICP-MS
Abstract
Setiap pengujian membutuhkan materail acuan standar untuk mengkonfirmasi kebenaran hasilnya. CRM sebagai material acuan standar berlevel internasional memang memiliki tingkat kepercayaan yang baik namun berharga sangat tinggi sehingga diperlukan bahan lain sebagai pendamping. Penelitian ini membahas mengenai proses pembuatan material acuan internal berupa batuan dari zona kaolinisasi yang diambil dari wilayah Kokap, Kulon Progo untuk analisis unsur jarang dan tanah jarang. Calon standar internal dibagi menjadi delapan fraksi dan diukur komposisinya menggunakan ICP-MS milik Pusat Survei Geologi. Tingkat ketelitian metoda uji ditunjukkan oleh statistika pengukuran larutan kalibrasi yang sangat baik. AGV-2 dijadikan sebagai acuan utama dan dilengkapi dengan GBW 7113 untuk menjaga kebenaran pengukuran. Sebagian besar analit memiliki tingkat akurasi yang baik dengan memperbandingkan nilai acuan pada kedua CRM tersebut terhadap hasil pengukuran. Homogenitas setiap fraksi calon standar dipastikan melalui metoda Anova singel factor. Penelitian ini telah menghasilkan nilai terhadap 23 elemen yang dianggap layak dijadikan acuan berupa rerata pengukuran dan standar deviasinya. Penelitian ini layak dilanjutkan dengan uji antar laboratorium sehingga tingkat kepercayaan dapat ditingkatkan menjadi bahan acuan nasional.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Balcerzak, M. (2002). Sample Digestion Methods for the Determination of Traces of Precious Metals by Spectrometric Techniques. Analytical Sciences, v.18, pp.737-750
Bayon, G., Barrat, J.A., Etouleau, J., Benoit, M., Bollinger, C., & Revillon, S. (2009). Determination of Rare Earth Elements, Sc, Y, Zr, Ba, Hf and Th in Geological Samples by ICP-MS after Tm Addition and Alkaline Fusion. Geostandards and Geoanalytical Research, v. 33 (1), pp. 51 – 62.
Boulyga, S.F. & Becker, J.S. (2002). Isotopic analysis of uranium and plutonium using ICP-MS and estimation of burn-up of spent uranium in contaminated environmental samples. Journal of Analytical Atomic Spectrometry, v.17, pp.1143-1147
Fukutani, S., Fujii, T. & Yamana, H. (2008). Measurement of Strontium Isotopic Ratio in Natural Matrix Sample Containing Strontium-90. Journal of Nuclear Science and Technology, supplement 6, pp.85-88.
Irzon, R. & Permanadewi, S. (2010). Metode ICP-MS untuk Studi Rare Earth Elements Batuan Beku di Daerah Kab. Kulonprogo dan Sekitarnya. Proceedings PIT. IAGI, Lombok.
Irzon, R., Siregar, D.A. & Mirnanda, E. (2012). Nilai Kalor Tiga Jenis Sampel Cair Menggunakan Bomb Calorimeter. 48th Proceeding of Jaringan Kerjasama Kimia Indonesia. Yogyakarta.
Kent, A.J.R., Jacobsen, B., Peate, D.W., Waight, T.E. & Baker, J.A. (2004). Isotope Dilution MC-ICP-MS Rare Earth Element Analysis of Geochemical Reference Materials NIST SRM 610, NIST SRM 612, NIST SRM 614, BHVO-2G, BHVO-2, BCR-2G, JB-2, WS-E, W-2, AGV-1 and AGV-2. Geostandards and Geoanalytical Research, v.28, p.417-429
Leawood, N., Satyanarayanan, M. & Sylvester, P.J. (2010). Determination of PGE in Sulfide Ore Deposits by Isotope Dilution-Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry using Hydrogen in Collision Reaction Interface. 11th International Platinum Symposium. June 21-24.
Lehmann, B. (2014). Economic geology of rare earth elements in 2014: a global perspective. European Geologist, v. 37, pp.21-24
Lozano, R. & Bernal, J.P. (2005). Characterization of a new set of eight geochemical reference materials for XRF major and trace element analysis. Revista Mexicana de Ciencias Geológicas, v. 22(3), pp. 329-344.
Lynch, J. (1990). Provisional Elemental Values for Eight New Geochemical Lake and Stream Sediment Reference Materials LKSD-1, LKSD-2, LKSD-3, LKSD-4, STSD-1, STSD-2, STSD-3 dan STSD-4. Geostandards Newsletter, v.14, pp.153-167.
Lynch, J. (1996). Provisional Elemental Values for Four New Geochemical Soil and Till Reference Materials. Geostandards Newsletter, v.20, pp.277-287.
Misra, S. & Froelich, P.N. (2009). Measurement of lithium isotope ratios by quadrupole-ICP-MS: application to seawater and natural carbonates. Journal of Analytical Atomic Spectrometry, v.24, pp.1524-1533.
Ozyurt, D.B., & Pike, R.W. (2003). Theory and practice of simultaneous data reconciliation and gross error detection for chemical processes. Computers and Chemical Engineering, v.28, pp.381 – 402.
Pandarinath, K. (2009). Evaluation of geochemical sedimentary reference materials of the Geological Survey of Japan (GSJ) by an objective outlier rejection statistical method. Revista Mexicana de Ciencias Geológicas, v.26 (3), pp. 638-648.
Purwanto, A., Supriyanto, C. dan Samin, P. (2007). Validasi Pengujian Cr, Cu, dan Pb dengan Metode Spektrometri Serapan Atom. Prosiding Pustek Akselerator dan Proses Bahan – Batan, Yogyakarta. hal 151-158
Rahardjo, W., Sukandarrumidi, dan Rosidi, H.M.D. (1995). Peta Geologi Lembar Yogyakarta, Jawa, Skala 1:100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Sawlowicz, Z. (2013). REE and their relevance to the development of the Kupferschiefer copper deposit in Poland. Ore Geology Reviews, v.55, pp.176–186.
Shrivastava, A. dan Gupta, V.B. (2011). Methods for the determination of limit of detection and limit of quantitation of the analytical methods. Chronicles of Young Scientists, v.2(1), pp.21-25
Vogelgesang, J. dan Hadrich, J. (1998). Limits of detection, identification and determination: a statistical approach for practitioners. Accreditation and Quality Assurance, v.3, pp.242-255
Watters, R.L., Eberhardt, K.R., Beary, E.S. & Fassett, J.D. (1997). Protocol for Isotope Dilution Using Inductively Coupled Plasma – Mass Spectrometry (ICP-MS) for the Determination of Inorganic Elements. Metrologia, v.34, pp.87-96
Yamamoto, K., Yamashita, F. & Adachi, M. (2005). Precise determination of REE for sedimentary reference rocks issued by the Geological Survey of Japan. Geochemical Journal, v. 39, pp. 289-297
DOI: http://dx.doi.org/10.31153/js.v19i2.500
Refbacks
- There are currently no refbacks.