Jurnal Standardisasi

Notifications

Editorial Board

Reviewer

Journal Help

Font Size



Home Search Mail RSS


KEMAMPUAN PRODUSEN TEMPE KEDELAI DALAM MENERAPKAN SNI 3144:2009

Ellia Kristiningrum, Danar Agus Susanto

Abstract


 

Abstrak

Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia digunakan untuk memproduksi tempe, 40% untuk tahu, dan 10% untuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Dukungan yang diberikan pemerintah untuk mendorong daya saing produksi tempe kedelai salah satunya adalah dengan menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) tempe kedelai yaitu SNI 3144:2009. Kesesuaian produk tempe dengan standar dapat melindungi kesehatan konsumen, menjamin perdagangan pangan yang jujur dan bertanggung jawab, diversifikasi/pengembangan produk dan mendukung perkembangan industri tempe kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan produsen tempe dalam memenuhi persyaratan SNI 3144:2009 – tempe kedelai. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengujikan 55 sampel produk tempe di laboratorium yang terakreditasi oleh KAN. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan metode Slovin terhadap jumlah Primkopti yang ada di masing-masing wilayah. Sedangkan untuk teknik samplingnya menggunakan teknik acak lengkap sederhana. Kesimpulan yang peroleh dari penelitian ini adalah masih banyak produsen tempe yang belum dapat menerapkan SNI 3144:2009 untuk parameter kadar air, kadar lemak, kadar protein, dan serat kasar. Parameter kadar lemak menjadi parameter yang paling sulit untuk dipenuhi oleh produsen tempe kedelai.

Kata kunci: produsen tempe kedelai, SNI 3144:2009, penerapan standar.

Abstract

Indonesia is the largest soybean tempeh producer in the world and the largest soybean markets in Asia. As many as 50% of Indonesian soybean consumption is used to produce tempeh, 40% for tofu, and 10% for other products (such as tauco, ketchup, etc.). The supports given by the government to boost the competitiveness of soybean tempeh one of which was established the Indonesian National Standard (SNI) for soybean tempeh that is SNI 3144: 2009. Conformity of tempeh to standard can protect the health of consumers, ensure fair and responsible food trade, product diversification/development and supporting the development of soybean tempeh industry. This study aims to analyze the ability of producers to meet the requirements of SNI 3144: 2009 - soybean tempeh. This research was done by testing out of 55 samples of soybean products in laboratories accredited by KAN. Determination on number of samples is done by slovin methode against number of Primkopti in each region. As for the sampling technique used was simple random sampling technique. The conclusions obtained from this study is there are still many tempeh producers who have not been able to implement SNI 3144: 2009 for these parameters: water content, fat content, protein content, and fiber. fulfilment of fat content is the most difficult parameters to be met by the producers.

Keywords: soybean tempeh producers, SNI 3144:2009, standard implementation.


Keywords


produsen tempe kedelai, SNI 3144:2009, penerapan standar

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.31153/js.v17i2.309

Refbacks

  • There are currently no refbacks.