PENENTUAN KANDUNGAN RESIDU PESTISIDA DALAM TEH KOMERSIAL DI INDONESIA MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS DENGAN DETEKTOR PENANGKAP ELEKTRON
Abstract
Abstrak
Teh yang dipertimbangkan sebagai minuman sehat, seharusnya bebas dari unsur beracun seperti pestisida. Daun teh mengandung berbagai senyawa yang sangat kompleks dimana kandungan residu pestisida harus di bawah Batas Maksimum Resdiu (BMR) yang diijinkan. Oleh karena itu analisis residu pestisida dalam teh merupakan tantangan tersendiri bagi laboratorium pengujian. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan residu pestisida dalam teh komersial di Indonesia, khususnya Jawa Barat dengan metoda pengujian yang telah dikembangkan oleh Laboratorium Kimia Analitik dan Standar, Pusat Peneliitian Kimia – LIPI. Residu pestisida yang dianalisis adalah α-endosulfan dan bifentrin. Instrument GC-ECD yang digunakan mempunyai kinerja sangat baik yang ditunjukkan dengan parameter verifikasi sangat memuaskan. Parameter verifikasi terdiri dari Instrumen detection limit (IDL) sebesar 0,034 dan 0,335 ng/g untuk -endosulfan dan bifentrin, linieritas dengan nilai regresi (r2) sebesar 0,9995 pada konsentrasi 1,42 – 128 ng/g untuk -endosulfan dan 0,9980 pada konsentrasi 1,43 – 129 ng/g untuk bifentrin, presisi waktu tambat (tR) dan luas puncak (area) sebesar 0,026 dan 4,012% untuk -endosulfan serta 0,031% dan 4,95% untuk bifentrin. Metoda pengujian yang digunakan sangat baik yang ditunjukkan dengan parameter validasi sangat memuaskan yang terdiri dari akurasi sebesar 78% dan 90% dengan presisi sebesar 19,04% dan 18,93% untuk -endosulfan dan bifentrin. Kisaran konsentrasi yang dapat diterima dengan ketidakpastian pengukuran sebesar 20% - 30% untuk -endosulfan dan bifentrin. Pada Internasional uji banding laboratoium, memberikan hasil memuaskan dengan nilai |Z| ≤ 2, baik untuk -endosulfan maupun bifentrin. Analisis residu pestisida dalam teh komersial untuk kedua senyawa tersebut, masih dibawah BMR yaitu 30 μg/g sehingga aman dikonsumsi.
Kata kunci : teh, pestisida, validasi metoda, GC-ECD.
Abstract
Tea is considered as a healthy beverage, should be free of toxic elements such as pesticides. Tea leaves contain various compounds that are highly complex and content of pesticide residues should be below Maximum Residu Limit (MRL). Therefore, the analysis of pesticide residues in tea is a challenge for laboratory testing. This study aims to determine the pesticide residues content in Indonesia’s commercial tea, especially West Java with the testing method which was developed by Analytical Chemistry and Standard Laboratory, Research Center for Chemistry – LIPI. Residue pesticides analyzed were α-endosulfan and bifenthrin. GC-ECD instrument used has excellent performance with the verification parameters shown very satisfactory. Parameter verification consists of Instrument detection limit (IDL) of 0.034 and 0.335 ng/g for -endosulfan and bifenthrin, linearity with regression values (r2) of 0.9995 at concentrations of 1.42 to 128 ng/g for -endosulfan and 0.9980 at concentrations of 1.43-129 ng/g for bifenthrin, precision retention time (tR) and peak (area) of 0.026 and 4.012% for -endosulfan and 0.031 and 4.95% for bifenthrin. The testing method used is very good as indicated by the very satisfactory validation parameters consisting of an accuracy of 78% and 90% with a precision of 19.04% and 18.93% for -endosulfan and bifenthrin. Acceptable concentration range with a uncertainty measurement of ± 20% - 30% for -endosulfan and bifenthrin. The international laboratory comparisons, gave satisfactory results with the value of | Z | ≤ 2, both for -endosulfan and bifenthrin. Analysis of pesticide residues in commercial tea of the two compounds was under MRL that is 30 μg/g, so safe for consumed.
Keywords: tea, pesticides, methods validation, GC-ECD.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.31153/js.v17i1.291
Refbacks
- There are currently no refbacks.