Jurnal Standardisasi

Notifications

Editorial Board

Reviewer

Journal Help

Font Size



Home Search Mail RSS


KANDUNGAN KATEKIN GAMBIR SENTRA PRODUKSI DI INDONESIA

Amos Amos

Abstract


Kemandirian peralatan utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan dan keamanan (hankam) dalam menghadapi kemungkinan darurat perang akibat diembargo mutlak dilakukan, termasuk dalam bahan pelat munisi buatan dalam negeri untuk munisi kaliber kecil 5,56 mm khususnya tipe kode Pindad MU 5TJ sebagai peluru yang paling banyak digunakan di pasukan TNI, satu paket dengan senjata senapan serbu SS1. Percobaan dilakukan terhadap pelat kuningan munisi kaliber 5,56 mm mengikuti persyaratan standar perusahaan yang mengacu pada standar NATO SS 109. Bahan baku: Kawat tembaga super, Zinc Ingot SHG, Nikel Screen, Posphor copper, dan pelat Alumunium. Peleburan tanpa Al sebanyak 80 kg (4 Slab), dan peleburan + Al sebanyak 160 Kg (7 Slab). Hasil karakterisasi uji coba pembuatan pelat kuningan (Cu-Zn 70-30) Komposisi kimia slab: kandungan kimia Cu masih dalam rentang standar Perusahaan, demikian pula unsur Pb, Fe, Ni, P, Sb, dan Sn masih berada di bawah ambang batas standar perusahaan. Percobaan lain yang dilakukan adalah uji pengerolan, pengamatan metalografi (mikro-struktur) pelat kuningan, pengujian kekerasan pelat kuningan, dan pengujian anil pelat kuningan yang kesemuanya secara umum telah memenuhi persyaratan standar perusahaan yang mengacu pada standar NATO SS 109. Biaya produksi pelat kuningan per kg= Rp 55,838.000/160 kg= Rp 348,987.5, atau Biaya produksi pelat kuningan per lembar= Rp 55,838.000/11 lembar= Rp 5,076,181.8 yang tentunya akan lebih rendah harga dibanding produk impor, karena tidak termasuk biaya transpor dan asuransi dari luar negeri.

Keywords


Katekin, SNI, Thrope and Whiteley, Riau, Sumut, Sumsel, Sumbar, Aceh, Babel

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.31153/js.v12i3.152

Refbacks

  • There are currently no refbacks.