KAJIAN PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PERUMAHAN SEBAGAI BAHAN REVISI SNI 03-1733-2004
Abstract
Seiring dengan semakin menurunnya kualitas lingkungan kawasan perumahan di perkotaan, maka perencanaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) perumahan perlu dikaji kembali sesuai pengaruh interaksi faktor alami dan antropogenik. Salah satu komponen RTH perumahan, yaitu taman lingkungan yang ditetapkan perencanaannya didalam SNI 03-1733-2004 (Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan), memerlukan perencanaan yang lebih spesifik dengan mempertimbangkan fungsi kawasan permukiman maupun fungsi RTH perumahan. Selain itu, dalam SNI tersebut perlu mempertimbangkan untuk peningkatan luasan maupun fungsi RTH perumahan di kawasan dengan keterbatasan lahan atau hunian bertingkat, diantaranya pengembangan taman secara vertikal. Berdasarkan beberapa hasil penelitian RTH perumahan atau taman lingkungan baik secara horizontal maupun vertikal, menunjukkan pengaruh yang signifikan dari fungsi kawasan dan fungsi RTH terhadap rasio luasan komponen alami dan komponen non alami serta karakteristik tanaman penyusunnya. Taman lingkungan yang berlokasi di kawasan perumahan kota pesisir atau pegunungan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai tujuan ataupun fungsi RTH yang ingin dicapai. Demikian pula untuk perencanaan taman atap di hunian bertingkat perkotaan, dapat disesuaikan fungsinya tidak hanya untuk estetika gedung namun dapat juga berfungsi dalam menangani permasalahan meningkatnya limpasan air permukaan, minimnya ketersediaan air, ataupun untuk mengurangi pencemaran udara. Sehingga didalam SNI tersebut perlu menetapkan pula secara spesifik baik fungsi, luasan maupun komposisi komponen hijau dari taman atap sesuai tujuan yang ingin dicapai ataupun diintegrasinya dengan infrastruktur gedung lainnya seperti pengolahan air hujan atau air limbah (grey water).
Keywords
RTH, perumahan, fungsi, komposisi, tanaman
DOI: http://dx.doi.org/10.31153/js.v13i1.14
Refbacks
- There are currently no refbacks.