KAJIAN STANDAR NASIONAL INDONESIA BIJI PALA
Abstract
Penerapan SNI merupakan jaminan kesesuaian produk dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Maluku utara adalah daerah penghasil pala terbesar di Indonesia, tapi untuk menerapkan SNI biji pala yang ada saat ini yaitu SNI -0006-1993 perlu disesuaikan dengan kondisi saat ini dan perkembangan standar mutu yang diterapkan pasar dalam negeri maupun luar negeri. SNI tersebut perlu dikaji dengan membandingkan standar yang ada dipasar karena biji pala sebagian besar diekspor ke pasar luar negeri. Analisis dilakukan terhadap persyaratan mutu. Hasil kajian ini dapat disimpulkan bahwa tingginya keragaman varietas biji pala yang ada di Maluku Utara menyebabkan penerapan mutu SNI terutama untuk mutu CN sulit terpenuhi. Standar pasar yang ada saat ini lebih banyak digunakan sebagai acuan dalam menentukan kelas mutu dan harga biji pala ditingkat petani dan pedagang. Berdasarkan hasil pengujian berat biji pala untuk kualitas mutu 1 ABCD 5 gram 8,33 gram, kualitas mutu 2 RIMPEL (Shrivel) beratnya 4,11 gram- 4,99 gram, biji pala dengan berat ? 4,11 masuk kedalam kualitas mutu 3 BWP. Kadar air biji pala yang beredar dipasar sudah memenuhi syarat SNI 01-0006-1993, dari hasil pengujian kadar air pada 3 kualitas mutu diperoleh kadar air 10,54% untuk mutu 1 (ABCD), 8,64% untuk mutu 2 (RIMPEL) dan 11,92 % untuk mutu 3 (BWP). Persyaratan mutu SNI untuk kadar air biji pala maksimum adalah 10 % maka mutu 1 dan mutu 2 sudah memenuhi syarat SNI. Berdasarkan hasil tersebut SNI biji pala perlu direvisi yang mencakup persyaratan jumlah biji per Kg terhadap produk biji pala yang beredar dipasar.
Keywords
biji pala, standar mutu pasar, SNI biji pala
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.31153/js.v15i2.111
Refbacks
- There are currently no refbacks.